Loading

Jumat, Juli 17, 2009

Ledakan di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton

Ledakan yang terjadi di dua hotel, Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton diduga akibat bom bunuh diri, pernyataan ini diberikan oleh tim penyidik POLRI yang menemukan ada beberapa mayat yang ditemukan tidak memiliki kepala, tangan dan kaki yang diterlihat hancur akibat bom yang meledak. Lokasi kedua hotel yang mengalami ledakan bom ini berada di Mega Kunigan Jakarta. Bom ini diperkirakan meledak pada jam 7.45 dan 7.47 Wib.

Korban yang meninggal di hotel JW Marriott sejumlah 6 orang dan 2 orang di Ritz Carlton (1 orang warga negara New Zealand), sejumlah korban luka di evakuasi di rumah sakit Jakarta sejumlah 29 orang, 38 orang di RS MMC dan di rumah sakit Pertamina untuk luka bakar. Bom yang meledak di hotel JW Marriott dan Ritz Carlton tidak mengeluarkan suara yang keras seperti yang dikonfirmasikan dari beberapa pengguna hotel tetapi menimbulkan kerusakan yang cukup serius.

Kedua hotel ini merupakan hotel yang banyak dimanfaatkan para pebisnis untuk melakukan pertemuan dengan rekan bisnis dari dalam maupun luar negeri. Saat ini ada beberapa bisnisman yang selamat dan juga ada yang meninggal akibat ledakan ini.

Presiden Direktur PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) Timothy Mackay yang menjadi salah satu korban ledakan bom Mega Kuningan Hotel JW Marriott pada tanggal 17 Juli 2009 akhirnya menghembuskan nafasnya. Menurut koordinator perusahaan Holcim Indonesia Dedy Nugroho , Timothy Mackay menghembuskan nafas terakhirnya setelah sempat dirawat di rumah sakit Medistra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar