Loading

Senin, Mei 17, 2010

Susno Duadji: “BUNGKUSAN ITU DISERAHKAN KE KAPOLRI JENDERAL BHD”

"YA SAYA MENERIMA BUNGKUSAN DARI SJAHRIR JOHAN YANG SAYA TIDAK TAHU ISINYA APA, SETELAH ITU SESUAI PESAN SJAHRIR JOHAN AGAR BUNGKUSAN ITU DISERAHKAN KE KAPOLRI JENDERAL BHD. KEMUDIAN BUNGKUSAN TERSEBUT SAYA POTRET, DISAKSIKAN ISTERI DAN ANAK SAYA, SETELAH ITU KEESOKAN HARINYA DINAIKAN KE MOBIL OLEH AJUDAN SAYA, DISAKSIKAN OLEH SOPIR. SESAMPAINYA DI KANTOR SAYA DIKAWAL PENGAMAN MEMBAWA BUNGKUSAN TERSEBUT KE RUANG KAPOLRI, STAF PRIBADI KAPOLRI JUGA TAHU KALAU SAYA SERING MENGHADAP KAPOLRI BHD “.

itulah penggalan tulisan Deliana Ermanintyas putri Susno Duaji yang di posting di Website susnoduadji.com, berikut tulisan lengkapnya :

PENYIDIK KENA SHAK MAT

Ditulis oleh Deliana Ermanintyas
Sabtu, 15 Mei 2010 19:57

Shak Mat adalah singkatan dari Skak Mati (Istilsah didalam permainan catur, semoga tidak salah menulisnya). Istilah ini papa ceritakan kepada kami saat menemani papa makan malam di dalam sel dua hari yang lalu. Kasus yang dituduhkan kepada papa jelas rekayasa, tanpa dudukung alat  bukti yang syah.

Ceritanya begini : Papa yang membongkar Mafia Hukum kasus arwana, hal ini ketahuan oleh papa karena ada salah satu Markus yang mengatakan kenal papa lewat kasus arwana di Pekanbaru, langsung papa ingat kembali wah…. kalau begitu mafia kasus Arwana dengan Mafia Pajak orangnya sama, jaksanya juga sama.

Suatu kemustahilan papa mau menerima uang dari SJ adalah karena SJ menerangkan pada papa bahwa pemegang saham PT ARWANA tersebut 50 % adalah Pak Komjen Makbul, wakapolri saat itu, jadi masak mengambil uang sogopk dari wakapolri, kedua sampai dengan papa lengser papa tidak pernah mau menyelesaikan/mempidanakan kasus itu karena bukti perdatanya cukup terang benderang, ketiga masak papa mau menepuk air didulang.

Pendek cerita Papa dituduh korupsi menerima suap atas kesaksian Sjahrir Johan, Haposan, dan seorang Polisi yang kayanya sedang bersama ke papa. Dalam kesaksian tersebut tak ada saksi yang tahu persis dengan penglihatan atau pendengaranya bahwa telah terjadi suap kepada papa oleh Sjahrir Johan. ALasan Polisi sudah cukup bukti karena tiga saksi ditambah saksi pemeriksa perkara yang tidak tau adanya suap.

Lantas Papa mengambil perumpamaan, dengan mengatakan : ok saya mau diperiksa asalkan anda penyidik konsekwen, tidak pilih kasih, dengan mengatakan demikian sebagai berikut ; KALAU SAYA KATAKAN YA SAYA MENERIMA BUNGKUSAN DARI SJAHRIR JOHAN YANG SAYA TIDAK TAHU ISINYA APA, SETELAH ITU SESUAI PESAN SJAHRIR JOHAN AGAR BUNGKUSAN ITU DISERAHKAN KE KAPOLRI JENDERAL BHD. KEMUDIAN BUNGKUSAN TERSEBUT SAYA POTRET, DISAKSIKAN ISTERI DAN ANAK SAYA, SETELAH ITU KEESOKAN HARINYA DINAIKAN KE MOBIL OLEH AJUDAN SAYA, DISAKSIKAN OLEH SOPIR. SESAMPAINYA DI KANTOR SAYA DIKAWAL PENGAMAN MEMBAWA BUNGKUSAN TERSEBUT KE RUANG KAPOLRI, STAF PRIBADI KAPOLRI JUGA TAHU KALAU SAYA SERING MENGHADAP KAPOLRI BHD “.

Sekarang apakah kesaksian saya, isteri saya, dua anak saya, sopir saya, ajudan saya dan pengawal saya dapat digunakan untuk menjerat BHD jadi tersangka (walau dia menolak keterangan semua saksi).

Kalau seandainya ya maka BHD harus jadi tersangka, harus ditangkap dan juga harus dijebloskan kedalam sel seperti saya. Sanggupkah penyidik ????  ternyata penyidik terdiam kena SHAK MAT !!! Semoga tulisan ini menjadi renungan para pembaca terhadap kasus yang direkayasakan untuk papa. Wah, papa ini ayak-ayak wae istilah nak !!! kami semua langsung geeeerrr,,,, ketawa, habis papa menghadapi masalah berat kayak gini menjelaskanya dengan guyonan, tapi masuk akal juga ya !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar