Loading

Kamis, April 22, 2010

Memristor Memiliki Kemampuan Memori Seperti Otak Manusia

Memristor
Bagi Anda yang berkecimpung dalam dunia elektronika pasti akrab dengan komponen pada rangkaian elektronik seperti resistor, kapasitor, transistor induktor dan sebagainya. Memristor merupakan komponen elektronika yang diciptakan pertama kali oleh Leon Chua, profesor teknik elektro dan ilmu komputer di University of California Berkeley, 1971 lalu. Memristor selama 50 tahun lebih banyak hidup di awang-awang para ahli fisika ataupun komputer.

R. Stanley Williams, peneliti senior di Hewlett-Packard dan direktur di Laboratorium Informasi dan Sistem Quantum muncul dengan laporannya yang dimuat jurnal Nature terbaru yang melakukan penelitian penggunaan Memristor. Bersama Dmitri B. Strukov, seorang pakar fisika teori; Gregory S. Snider, arsitek komputer; dan Duncan R. Stewart yang ahli fisika eksperimen, Stanley memformulasikan sebuah saklar elektronik berskala nanometer yang mampu mengingat apakah ia dalam kondisi mati atau menyala ketika sumber listriknya diputus. Keempatnya berhasil membuktikan fungsi Memristor benar-benar nyata.

Keberhasilan itu menghidupkan kembali mimpi untuk bisa mengembangkan sistem-sistem elektronik dengan efisiensi energi yang jauh lebih tinggi daripada saat ini. Memori dapat mempertahankan informasi bahkan ketika power-nya off, sehingga tidak perlu ada jeda waktu untuk komputer untuk boot up ketika dinyalakan kembali dari kondisi off. Keberhasilan pengembangan komponen memristor diyakini bisa menciptakan sistem yang memiliki kemampuan seperti otak manusia. "Ini perkembangan yang menakjubkan," kata Chua. "Saya tidak pernah mengira bahwa saya masih memiliki umur untuk menyaksikan hal ini terjadi."

Stanley dan timnya menunjukkan kalau dua rangkaian Memristor-konfigurasi yang disebut crossbar latch- dapat melakukan pekerjaan sebuah transistor. Padahal, selama puluhan tahun perkembangan sebuah model dan konfigurasi chip banyak dibuat dengan menambah lebih banyak transistor dalam sebuah sirkuit rangkaian terpadu/ IC. Semakin padat komponen dalam satu papan sirkuit, kita semua tahu, menambah beban panas dan cacat rangkaian listrik. "Nah, ketimbang menambah jumlah transistor dalam sirkuit yang sama, kami bisa mencipta sirkuit listrik hibrid dengan transistor yang lebih sedikit dengan menambah Memristor," ungkap Stanley.

Memristor yang berukuran jauh lebih kecil daripada transistor konvensional dan memiliki peranan kunci dalam kemajuan industri elektronik dimasa depan. Tapi yang menjadi pertanyaan, apakah industri akan segera mengadopsi Memrsitor?, masih harus dibuktikan seiring dengan perjalanan waktu. James Tour dan Tao He dari Universitas Rice di Houston menyatakan bahwa walaupun memiliki kelebihan sebagai transistor alternatif, "Konsep Memristor harus melewati tebing terjal untuk diterima oleh industri".

Mereka menyatakan industri elektronik akan menerima penggunaan Memristor, hanya setelah demonstrasi keberhasilannya dalam produksi skala besar. "Ketika itu terjadi, persaingan untuk membuat alat elektronik yang lebih kecil akan berlangsung sengit," ungkap pakar elektronika.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar